Dalam kehidupan bersosial antara sesama makhluk yang berakal, pasti mengalami konflik yang terjadi. Baik hubungan dengan keluarga, teman, dan bahkan terhadap ruang lingkup yang kebih kompleks yaitu masyarakat.
Dalam kehidupan yang saya alami, banyak konflik yang terjadi dalam diri. Seperti konfik dengan keluarga yang berbentuk ketidak sesuaian pendapat antara orang tua dengan diri saya sendiri. Dalam masalah ini biasanya berbentuk ketidak sesuaian pendapat akan hal yang menyangkut keinginan. Terkadang orang tua tidak mengetahui keinginan yang sebenarnya dari seorang anak, itu yang dialami oleh saya sendiri. Ketidak sesuaian itu tidak saya luapkan dengan kata-kata, karena saya yakin bahwa orang tua megetahui lebih jauh akan pahit-manisnya kehidupan. Namun tidak saya pungkiri bahwa dalam hati yang paling dalam saya merasakan gejolak yang kuat.
Konflik tidak hanya dalam keluarga, dalam pergaulan sehari-hari yang pastinya melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya. Pengalaman memberikan saya pelajaran yang berharga. Pengalaman ini mengenai interaksi dengan sesama teman. Pernah sewaktu kali saya mempunya seorang teman yang sebenarnya dia itu satu kelas dengan saya sendiri, pada awalnya saya mempunyai hubungan yang baik dengannya. Namun masalah datang dengan sendirinya yang saya tidak pernah menyangka akan hal ini. Dan pada waktu setelah masalah itu datang, hubungan saya sangat tidak baik dengannya, malahan saya tidak pernah melakukan komunikasi apalagi interaksi dengannya meskipun saya satu kelas dengannya. Ketika itu saya sangat tertekan dengan kenyataan, setiap saya bertemu dengannya saya merasakan ketidak-nyamanan, entah itu di kelas ataupun di lingkungan. Saya juga merasa tertekan dengan hal ini, sewaktu-waktu saya merasa bahwa apa yang saya alami itu semuanya salah dan perlu diselesaikan. Karena saya dengannya tidak pernah melakukan komunikasi dan interaksi maka masalah ini berbuntut panjang. Hampir satu tahun saya mengalami konflik ini.
Pada sewaktu ketika, terdapat suatu pagelaran acara yang dilakukan disekolah yang melibatkan kelas saya sebagai panitia. Pada waktu itu pula saya merasa bingung karena saya ditempatkan dengan teman saya tersebut pada satu bagian yang sama yaitu bagian lapangan (set acara). Namun hal itu memberikan saya sebuah jawaban akan masalah yang saya alami dengan teman saya tersebut, bahwa dalam masalah apapun komunikasi dan interaksi yang baik mampu menyelesaikan masalah. setelah itu saya pun memulai hubungan baru dengannya, dan melupakan masalah yang lalu.
Setelah kejadian itu, saya pun mempunyai pelajaran yang sangat berharga yang tidak pernah akan saya lupakan, dan saya pun merasa bahwa apa yang saya alami sama dengan teman yang saya ceritakan tadi. Pengalaman adalah guru yang terbaik, maka sudah sesestinya dan kita sadari bahwa pengalaman dalah sesuatu yang berharga.
apar_2788@yahoo.com